•High Camera Angle : Pengertian, Teknik, dan Cara Pengambilannya ~ Epicologi
Kami sudah menghimpun informasi mengenai High Camera Angle : Pengertian, Teknik, dan Cara Pengambilannya dan menyusunnya secara sederhana serta tertata rapi guna memudahkan Anda para pembaca dalam memahaminya. Untuk itu tidak ada salahnya mari kita buka lebar-lebar pikiran terhadap hal baru dengan harapan dapat mempermudah kita dalam mempelajarinya. Oke, langsung kepembahasannya saja yuk?
Uraian Lengkap High Camera Angle : Pengertian, Teknik, dan Cara Pengambilannya
Bagi masyarakat umum, istilah high camera angle mungkin belum terlalu familier meskipun sebenarnya cara ini sudah banyak digunakan. Bagi yang belum tahu, high camera angle adalah salah satu teknik yang banyak digunakan untuk pengambilan gambar baik untuk fotografi maupun shooting film.
Istilah high camera angle adalah sebuah teknik pengambilan gambar di mana sudut pengambilan gambar diambil dengan cara meletakkan kamera dalam posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan objek gambarnya.
High Camera Angle Adalah..
Meski sudah banyak digunakan tapi belum banyak yang tahu apa definisi sesungguhnya dari high camera angle ini. Perlu diketahui jika teknik high camera angle atau yang lebih banyak disebut dengan high angle saja sebenarnya cukup sulit dilakukan meski terlihat mudah.
Hal ini disebabkan cara ini membutuhkan peralatan yang cukup banyak seperti crane, portal jib, bahkan meja atau kursi sekalipun. Oleh sebab itu, tidak heran jika biaya yang dibutuhkan sangat bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan pengambilan gambar tersebut.
Banyaknya peralatan yang dibutuhkan disebabkan oleh sudut pengambilan gambar yang dilakukan harus memenuhi 3 hal yaitu very high angle shot, high angle shot, dan overhead shot yang termasuk top angle.
Dengan begitu, penonton atau orang yang melihat gambar yang diambil dengan metode ini terasa lebih dominan dibandingkan dengan objek yang diambil gambarnya. Sebaliknya, objek tersebut akan jadi terlihat lebih kecil, lemah, dan sejenisnya.
Teknik Pengambilan Gambar yang Sering Digunakan
Selain high angle sebenarnya masih ada beberapa teknik pengambilan gambar lain yang juga tidak kalah populer dan sering digunakan oleh fotografer atau kamerawan. Jika Anda ingin tahu, berikut contoh serta penjelasannya.
1. Eye level angle
Teknik ini sering disebut dengan normal angle. Sesuai namanya, kamera akan diposisikan sejajar dengan objek yang akan diambil gambarnya baik itu manusia maupun benda mati. Teknik pengambilan gambar seperti ini sangat sering Anda jumpai baik di kalangan profesional maupun masyarakat biasa.
Hal ini disebabkan teknik ini akan membuat wajah objek terlihat lebih jelas termasuk senyuman, kerutan, dan sebagainya. Hal ini akan membuat kesan seolah-olah penonton beradang berhadapan atau berada di tempat yang sama dengan objek tersebut.
Oleh sebab itu, teknik ini banyak disukai karena akan membuat wajah atau ciri khas lain yang dimiliki terlihat lebih menonjol.
2. Bird’s eye view angle
Sesuai namanya, teknik ini terinspirasi dari sudut pandang burung yang sedang terbang. Luas area yang bisa ditangkap dengan metode ini tentu sangat luas. Oleh sebab itu, tidak heran jika posisi kamera harus diletakkan pada tempat yang sangat tinggi seperti di lantai atas gedung, pesawat, dan sejenisnya.
Anda juga bisa menggunakan drone yang jauh modern dan berukuran kecil sehingga lebih mudah dioperasikan. Dengan begitu, Anda bisa mengambil lebih banyak gambar dengan sudut yang lebih fleksibel.
Biasanya metode ini banyak digunakan untuk pengambilan gambar dengan ukuran yang sangat besar atau luas seperti sebuah kota atau area tertentu. Hal ini dikarenakan teknik ini akan memberikan efek seperti penonton yang sedang mengamati gerak-gerik objek yang diambil gambarnya.
3. High angle
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya jika high camera angle adalah teknik pengambilan gambar dengan posisi kamera yang lebih tinggi dibandingkan objek tetapi metode ini tidak sama dengan bird’s eye view angle.
Posisi ketinggian kamera di high angle cenderung lebih rendah dibandingkan dengan bird’s eye sehingga alat yang dibutuhkan tentu saja tidak sebanyak jika menggunakan metode tersebut. Jika Anda menggunakan teknik maka gambar yang diambil akan memiliki ciri khas yang cukup unik.
Karena posisinya yang lebih rendah maka jangan heran jika objek yang diambil gambarnya memiliki ukuran kepala yang sedikit lebih besar dibanding anggota tubuh lainnya. Dengan begitu, penonton akan lebih fokus pada objek yang difoto dibandingkan dengan hal-hal lainnya.
Perlu diingat baik high angle dan bird’s eye view angle keduanya sama-sama memosisikan kamera lebih tinggi dibandingkan dengan objek ketika akan melakukan pengambilan gambar. Meskipun memiliki cara pengambilan yang mirip tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan.
4. Low angle
Sesuai namanya, teknik ini adalah kebalikan dari high angle. Kamera akan diposisikan di bawah objek yang akan diambil gambarnya sehingga akan memiliki sudut pandang dari bawah ke atas. Kamera benar-benar diletakkan di bawah kepala objek agar bisa menghasilkan gambar yang terlihat meruncing.
Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan efek yang juga terbaik dari high angle. Low angle akan memberikan kesan jika objek yang diambil gambarnya terlihat lebih kuat dan dominan sehingga teknik ini cukup banyak digunakan di berbagai adegan film dengan genre action, thriller, dan sebagainya.
5. Canded angle/obolique angle
Teknik ini biasa digunakan untuk mengambil gambar dengan posisi miring. Kamera akan diposisikan secara horizontal sehingga objek akan terlihat miring jika dilihat menggunakan kamera. Teknik ini akan menampilkan kesan yang tidak biasa seakan-akan objek tersebut tidak terikat oleh gravitasi.
6. Frog eye level angle
Teknik ini biasa digunakan untuk mengambil sudut pandang sebuah objek yang berada di atas tanah. Oleh sebab itu, cara pengambilan gambar menggunakan teknik ini cukup berat karena Anda harus tiarap di atas tanah agar bisa mendapatkan gambar yang benar-benar bagus.
Teknik ini sebenarnya kebalikan dari teknik eye level angle karena bisa membuat objek yang diambil gambarnya terlihat lebih besar. Oleh sebab itu, teknik semacam ini cukup banyak digunakan untuk kepentingan iklan sepatu atau alas kaki serta beberapa adegan di film-film.
Kenapa Harus Pakai High Camera Angle?
Pengambilan gambar dengan teknik high angle seperti ini juga sebenarnya termasuk jenis menangkap gambar dengan tujuan untuk mempertegas posisi objek yang cukup lemah. Selain itu, metode high camera angle juga digunakan untuk memberikan kesan luas pada suatu ruangan atau area tertentu.
Saat kamera diarahkan ke bawah maka Anda tidak hanya bisa menampilkan kesan lemah pada suatu objek namun Anda juga bisa menyampaikan narasi kepada orang-orang yang melihat gambar tersebut. Anda bisa memberikan detail karakter dengan lebih jelas terutama jika objeknya adalah manusia.
Teknik ini bisa digunakan untuk menunjukkan jika manusia tersebut memiliki banyak kebutuhan atau kekurangan. Hal ini bisa membuat orang-orang yang melihat hasil gambar Anda memiliki perspektif serta pengalaman yang berbeda-beda tergantung kekurangan apa yang ditangkap oleh penonton.
Jika Anda masih bingung tentang keuntungan dari teknik ini, berikut adalah contoh dari kelebihan penggunaan high camera angle dari sudut pandang penonton.
1. Memberikan narasi kepada penonton
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, teknik ini mampu memberikan narasi pada objek yang Anda ambil gambarnya. High angle bisa menampilkan latar belakang (background) yang lebih luas sehingga mampu mempertegas pemandangan yang diambil.
2. Menghasilkan respons emosional penonton
Informasi narasi yang disampaikan melalui gambit yang diambil menggunakan teknik ini diketahui mampu membangkitkan rasa emosional penonton. Beberapa diantaranya merupakan rasa emosional yang sangat alami seperti rasa takut, ketegangan, dan kengerian.
3. Mampu mengarahkan karakter
Jika Anda mengambil gambar manusia menggunakan teknik ini maka Anda bisa membuat kesan seolah-olah orang tersebut sedang dalam posisi yang rentan. Secara psikologis, sudut di atas kepala orang tersebut akan membuat penonton seolah-olah berada satu tingkat di atas mereka.
4. Menampilkan kesan dramatis
High angle standar merupakan teknik pengambilan gambar mulai dari bagian pinggang hingga ke atas. Teknik ini biasa dipakai dalam dunia film untuk memberikan kesan dramatis. Teknik ini sendiri merupakan kebalikan dari teknik low angle.
Pada proses pembuatan sebuah film, teknik seperti ini merupakan pilihan yang sangat menguntungkan. Hal ini dikarenakan teknik ini mampu menampilkan ketegangan serta berbagai emosi sekaligus. Kombinasi dari emosi tersebut inilah yang mampu membuat penonton akan fokus dan larut dalam cerita.
Bagaimana Cara Pengambilan Gambar dengan Teknik Ini?
Teknik high angle bisa Anda gunakan untuk mengambil gambar landscape atau pemandangan sehingga luas area yang bisa Anda ambil gambarnya akan lebih luas. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengambil gambar dengan banyak orang sehingga Anda bisa menangkap lebih banyak orang dalam satu frame.
Para fotografer dan videografer dalam bidang kuliner juga bisa menggunakan teknik ini agar bisa mendapatkan sudut pandang yang berbeda saat mengambil gambar makanan. Dengan begitu, gambar akan terlihat lebih menarik dan menggugah selera.
Meskipun banyak objek yang bisa diambil gambarnya menggunakan teknik ini tetapi tidak semua kondisi bisa menggunakan sudut pandang high angle. Agar hasilnya tampak lebih bagus, Anda disarankan untuk sering berlatih dan mengoreksi sendiri penerapan sudut seperti apa yang pas untuk digunakan.
Tips Mengambil Gambar High Camera Angle
Meski terkesan mudah namun sebenarnya teknik pengambilan gambar high angle ini cukup sulit dilakukan. Apalagi jika Anda berada di lingkungan yang sangat ramai sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan alat bantu seperti tangga atau kursi.
Jadi, jika Anda sedang dalam posisi tersebut dan ingin mengambil gambar dengan teknik high angle, berikut beberapa tip mudah yang bisa dilakukan.
1. Mensejajarkan objek yang diambil gambarnya
Jika Anda ingin mengambil gambar sekelompok orang maka ada baiknya untuk mensejajarkan mereka berdasarkan tinggi badan. Hal ini akan membuat dinamika yang sangat signifikan dibandingkan dengan menggunakan teknik eye level angle standar yang sering digunakan masyarakat umum.
2. Selalu utamakan keselamatan
Karena mengharuskan kamera berada di posisi yang lebih tinggi dari objek maka Anda mau tidak mau harus sering menggunakan alat bantu. Anda perlu berhati-hati ketika mengambil gambar agar tidak terjatuh atau mengalami kecelakaan.
Jika dirasa sulit maka jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain. Lebih baik berhati-hati dibandingkan dengan mengambil risiko cidera yang bisa merugikan diri sendiri.
3. Menggunakan lensa sudut lebar untuk efek yang unik
Jika Anda menggunakan lensa ini maka Anda bisa mendapatkan efek terdistorsi yang cukup unik. Kepala objek yang diambil gambarnya akan terlihat jauh lebih besar dibandingkan dengan menggunakan teknik high angle dengan lensa biasa.
Karena hasilnya membuat objek terlihat sangat tidak simetris maka efek distorsi seperti ini biasanya sangat dihindari oleh orang-orang. Namun, Anda masih bisa menggunakan cara ini untuk menghasilkan gambar-gambar lucu untuk tujuan hiburan.
4. Gunakan garis sebagai latar belakang
Keberadaan garis atau objek di sekitar lokasi pengambilan gambar bisa digunakan untuk menciptakan gambar dengan komposisi kuat. Jika beruntung, Anda bisa mengambil gambar dengan kesan bidikan yang kuat dan terlihat teratur.
5. Letakkan kamera tepat di atas kepala
Cara ini bisa digunakan ketika mengambil gambar di area yang sangat ramai sehingga sulit untuk memposisikan kamera di tempat yang lebih tinggi. Anda juga bisa menggunakan cara ini jika tidak bisa menggunakan peralatan pendukung seperti tangga, kursi, dan sebagainya untuk mengambil gambar.
Ketika meletakkan kamera di atas kepala, pastikan untuk mengarahkan kamera ke arah bawah objek yang diambil gambarnya. Anda bisa menggunakan kamera dengan layar vari-angle agar bisa melihat apa saja gambar yang ditangkap oleh kamera sehingga bisa menyesuaikan komposisi badan Anda.
6. Menggunakan monopod
Monopod merupakan sebuah tongkat yang berfungsi untuk menyangga atau menopang beberapa peralatan seperti kamera, teropong, dan sebagainya. Dengan menggunakan alat ini maka Anda akan lebih mudah ketika mengoperasikan kamera di tangan karena bebannya akan jauh lebih ringan.
Anda bisa meletakkan alat tersebut di saku atau kantung sabuk agar lebih mudah digunakan sebab kamera akan lebih mudah diarahkan ke objek yang sedang diambil gambarnya.
Karena Anda akan kesulitan dalam mencapai kontrol kamera saat monopod diperpanjang maka Anda sebaiknya mengaktifkan time shutter release atau cukup menggunakan kabel dan remot untuk mengaktifkan time shutter sebelum memperpanjang tongkat monopod .
Jika Anda ingin mengambil gambar kerumunan dalam skala yang sangat besar maka ada baiknya Anda mencengkeram monopod lalu menahannya. Anda juga bisa mendorongnya ke saku pakaian yang sedang digunakan agar kamera tetap stabil.
Kamera yang stabil digenggam akan sangat bagus digunakan untuk mengambil gambar dalam kondisi minim cahaya alias redup seperti saat malam hari. Cara ini juga akan membuat posisi kamera lebih tinggi dibandingkan dengan objek yang akan diambil gambarnya.
Sayangnya, teknik ini memiliki kelemahan yaitu sulit untuk menyesuaikan sudut. Karena kamera diposisikan jauh di atas kepala Anda maka mau tidak mau Anda harus menurunkan tripod dan kameranya untuk bisa mengatur sudut pengambilan gambar yang benar-benar sesuai.
Menggunakan High Angle untuk Membuat Film
Selain untuk fotografi, teknik ini juga cocok digunakan untuk membuat film. Bahkan, banyak sekali film-film legendaris yang menggunakan teknik ini. Beberapa contohnya adalah Harry Potter, The Avengers, Titanic, Lord of The Ring hingga The Shawshank of Redemption.
Perlu Anda ketahui jika dibandingkan dengan mengambil foto, proses pengambilan gambar untuk film jauh lebih rumit dan juga sulit. Biasanya ada proses pra produksi yang akan akan membuat daftar pengambilan gambar dari seluruh adegan film tersebut.
Jika nanti akan ada adegan yang menggunakan teknik high angle maka Anda harus bersiap menentukan perlengkapan apa saja yang cocok sekaligus menentukan detail setiap bidikan kamera. Apakah itu menggunakan camera stick, crane, atau bahkan drone sekalipun.
Berikut merupakan penjelasan dan seluk beluk berbagai teknik pengambilan gambar. Perlu diketahui meski high camera angle adalah teknik yang sangat baik digunakan dalam dunia fotografi maupun film tetapi tetap saja Anda harus memahami teknik serta cara memanfaatkannya dengan baik.
Lihat Juga :
- 7 Cara Memperbesar Resolusi Foto di PC dan Android
- 7 Cara Kompres Foto via Web dan Aplikasi (Android) Terbaru
- 7 Cara Cepat Screenshot Windows 10 di PC atau Laptop
- 19 Aplikasi Alternatif Play Store Terbaik & Fitur Terlengkap
The post High Camera Angle : Pengertian, Teknik, dan Cara Pengambilannya appeared first on Kricom.Id.
Selamat! Anda baru saja selesai membaca ulasan mengenai High Camera Angle : Pengertian, Teknik, dan Cara Pengambilannya. Harapan kami uraian diatas dapat menjadi penawar rasa penasaran Anda serta menambah wawasan kita semua. Jika dirasa masih ada hal yang perlu di tanyakan setelah membaca uraian diatas, silahkan menyampaikannya melalui kolom komentar dibawah. Thank you sudah mampir ke situs epicologi dot blogspot dot com. Sampai ketemu di postingan selanjutnya dan jangan lupa bahagia. ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Posting Komentar untuk "•High Camera Angle : Pengertian, Teknik, dan Cara Pengambilannya ~ Epicologi"