Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

•Pengertian Awan – Proses, Pembentukan, Faktor, Jenis, Keluarga, Fungsi ~ Epicologi

Pengertian Awan – Proses, Pembentukan, Faktor, Jenis, Keluarga, Fungsi - Keingintahuan adalah cara manusia berkembang. Kata-kata yang indah ya? hehehe. Tanpa rasa ingin tahu mungkin Anda tidak akan bersusah payah mencari informasi tentang "Pengertian Awan – Proses, Pembentukan, Faktor, Jenis, Keluarga, Fungsi?". Hal ini terbukti dengan hadirnya Anda di situs Epicologi. Sebuah situs yang memuat berbagai informasi, mulai dari game, aplikasi, tutorial, tips, materi pelajaran dan masih banyak lagi lainnya.

Pada kesempatan yang indah ini kami mencoba mengetengahkan tema yang cukup banyak dicari, yaitu mengenai Pengertian Awan – Proses, Pembentukan, Faktor, Jenis, Keluarga, Fungsi. Kami sudah merangkum dari beberapa sumber serta dari pengalaman kami dalam penerapannya. Tak lupa kami menggunakan bahasa dan kosakata yang sederhana sehingga akan sangat mudah bagi siapapun yang membacanya. Nah, langsung disimak saja ulasannya dibawah ini.

Penjelasan Lengkap Pengertian Awan – Proses, Pembentukan, Faktor, Jenis, Keluarga, Fungsi

Jenis – Jenis Awan : Pengertian, Proses, Penyebab, Faktor – Awan adalah gumpalan uap air dan kristal es yang terapung di atmosfir yang sangat kecil atau campuran keduanya dengan konsentrasi berorde 100 per centimeter kubik dan mempunyai radius sekitar 10 mikrometer.

jenis jenis awan

Pengertian Awan 

Awan adalah gumpalan uap air dan kristal es yang terapung di atmosfir yang sangat kecil atau campuran keduanya dengan konsentrasi berorde 100 per centimeter kubik dan mempunyai radius sekitar 10 mikrometer. Ia kelihatan seperti asap berwarna putih atau kelabu di langit.


Awan merupakan massa yang dapat dilihat dari tetesan air atau kristal beku tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau permukaan planet lain. Awan juga massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula. Masalah awan biasanya dipelajari pada nephologi atau fisika awan yang merupakan cabang dari meteorologi.


Di troposferada empat macam istilah, yaitu :

  • Fotometeor, merupakan partikel cahaya atau yang memancarkan cahaya.
  • Litometeor, merupakan partikel-pertikel kering yang mengambang di udara.
  • Elektrometeor,merupakan partikel yang mengandung muatan listrik, banyak terdapat di awan Cb.
  • Hydrometeor. Merupakan partikel-partikel basah (air atau padat ) yang ada di atmosfer atau di udara maupun di permukaan.

Dalam kaitannya dengan awan yang kita pelajari lebih cenderung pada Hydrometeor. Hydrometeor merupakan salah satu fenomena cuaca yang berada di atmosfer yang berhubungan dengan awan. Keberadaannya bisa melayang di udara, turun bebas, naik, atau mengendap di permukaan bumi. Contoh :


  • Yang jauh dari permukaan berupa awan
  • Yang dekat dengan permukaan berupa kabut dan mist
  • Dan yang berada di permukaan berupa embun, salju, dan gletser

Dari berbagai sudut pandang, kita dapat mendefinisikan awan sebagai berikut :

  1. Awan adalah Hydrometeor yang jauh dari permukaan bumi.
  2. Awan adalah kumpulan dari partikel cair atau butir-butir salju atau campuran keduanya yang mengambang di atmosfer pada tempat dan waktu tertentu.
  3. Pada saat-saat tertentu , kabut yaitu uap air yang berada di suatu tempat dapat naik dan akan menyebabkan atau membentuk awan stratus yang disebabkan oleh pemanasan matahari sehingga arus naik menjadi cepat.

Jadi secara umum, pengertian awan adalah kumpulan tetes-tetes air atau butir-butir es atau kedua-duanya yang mengembang di atmosfer pada suatu tempat dan waktu tertentu. Di Bumi substansi biasanya presipitasi uap air.


Dengan bantuan partikel higroskopis udara seperti debu dan garam dari laut, tetesan air kecil terbentuk pada ketinggian rendah dan kristal es pada ketinggian tinggi bila udara didinginkan jadi jenuh oleh konvektif lokal atau lebih besar mengangkat non-konvektif skala.


Pada beberapa soal, awan tinggi mungkin sebagian terdiri dari tetesan air superdingin. Tetesan dan kristal biasanya sekitar 0,01 mm (0,00039 in) diameter. Paling umum dari pemanasan matahari di siang hari dari udara pada tingkat permukaan, angkat frontal yang memaksa massa udara lebih hangat akan naik lebih keatas dan mengangkat orografik udara di atas gunung. Ketika udara naik , mengembang sehingga tekanan berkurang.


Proses ini mengeluarkan energi yang menyebabkan udara dingin. Ketika dikelilingi oleh milyaran tetesan lain atau kristal mereka menjadi terlihat sebagai awan. Dengan tidak adanya inti kondensasi, udara menjadi jenuh dan pembentukan awan terhambat.


Proses ini mengeluarkan energi yang menyebabkan udara dingin. Ketika dikelilingi oleh milyaran tetesan lain atau kristal mereka menjadi terlihat sebagai awan. Dengan tidak adanya inti kondensasi, udara menjadi jenuh dan pembentukan awan terhambat. dalam awan padat memperlihatkan pantulan tinggi (70% sampai 95%) di seluruh awan terlihat berbagai panjang gelombang, sehingga tampak putih di atas.


Tetesan embun (titi-titik air) cenderung efisien menyebarkan cahaya, sehingga intensitas radiasi matahari berkurang dengan kedalaman arah ke gas, maka warna abu-abu atau bahkan gelap kadang-kadang tampak di dasar awan.


Awan tipis mungkin tampak telah memperoleh warna dari lingkungan mereka atau latar belakang dan awan diterangi oleh cahaya non-putih, seperti saat matahari terbit atau terbenam, mungkin tampak berwarna sesuai. Awan terlihat lebih gelap di dekat-inframerah karena air menyerap radiasi matahari pada saat- panjang gelombang .


Awan memberikan pengaruh yang sangat besar pada cuaca dan iklim kita. Mereka adalah elemen kunci siklus hidrologis bumi, yang membawa air dari udara ke tanah dan dari satu wilayah dunia ke yang lainnya. Awan juga mendominasi anggaran energi bumi melalui pengaruh mereka pada pertukaran energi panas matahari dalam atmosfer dan antara atmosfer, hidrosfer, permukaan tanah,


biosfer dan ruang karena awan memiliki dampak besar pada anggaran radiasi bumi, bahkan perubahan kecil dalam kelimpahan atau distribusi awan bisa mengubah iklim lebih dari perubahan yang diantisipasi dalam gas rumah kaca, anthropogenic aerosol, atau faktor-faktor lain yang terkait dengan perubahan global.

Perubahan iklim yang disebabkan oleh awan pada gilirannya menimbulkan perubahan dalam awan karena iklim : cloud-climate feedback.


Masukan ini dapat bernilai positif (memperkuat perubahan) atau negatif (cenderung untuk mengurangi perubahan total), tergantung pada proses yang terlibat. Pertimbangan ini menyebabkan para ilmuwan untuk percaya bahwa ketidakpastian utama dalam simulasi model iklim yang disebabkan oleh kesulitan dalam awan dan cukup mewakili sifat radiasi awan.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Anatomi Bagian Bagian Telinga Terlengkap


Proses Pembentukan Awan

Jika langit sedang cerah, kita bisa melihat awan di langit. Awan tersebut terlihat seperti kapas-kapas yang sedang terbang di langit. Jika langit sedang cerah, maka awan akan terlihat berwarna putih. Sering kali kita lihat awan putih dengan berbagai bentuk.


Kadang-kadang bergumpal-gumpal, kadang tersebar tipis, berbentuk seperti sisik ikan, atau bergaris-garis seperti serat. Sebentar terlihat bergumpal, tak lama kemudian berubah bentuk, bertebaran dibawa angin.


Diawali dari turunnya hujan, kemudian sinar/cahaya Matahari yang sampai di permukaan bumi, lantas diserap bumi, tumbuhan, tanah, sungai, danau dan laut, sehingga menyebabkan air menguap. Uap air naik ke udara atau atmosfer. Uap air naik semakin lama semakin tinggi karena tekanan udara di dekat permukaan bumi lebih besar dibandingkan di atmosfer bagian atas.


Semakin ke atas, suhu atmosfer juga semakin dingin, maka uap air mengembun pada debu-debu atmosfer, membentuk titik air yang sangat halus berukuran 2 – 100 mm (1 mm = 1 / 1.000.000 meter). Tanpa adanya debu atmosfer, yang disebut aerosol, pengembunan tidak mudah terjadi. Miliaran titik-titik air tersebut kemudian berkumpul membentuk awan.


Awan dapat terbentuk jika terjadi kondensasi uap air di atas permukaan bumi. Udara yang mengalami kenaikan akan mengembang secara adiabatik karena tekanan udara di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Partikel-partikel yang disebut dengan aerosol inilah yang berfungsi sebagai perangkap air dan selanjutnya akan membentuk titik-titik air.


Selanjutnya aerosol ini terangkat ke atmosfer, dan bila sejumlah besar udara terangkat ke lapisan yang lebih tinggi, maka ia akan mengalami pendinginan dan selanjutnya mengembun. Kumpulan titik-titik air hasil dari uap air dalam udara yang mengembun inilah yang terlihat sebagai awan. Makin banyak udara yang mengembun, makin besar awan yang terbentuk.


Awan terbentuk jika volume udara lembab mengalami pendinginan sampai dibawah temperatur titik embunnya. Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara :


  • Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.

    Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin penuh dengan uap air.

  • Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembab. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.

Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.


Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.


Awan berwujud gumpalan berisi butir-butir air yang diameternya lebih besar daripada butir-butir air yang terdapat dalam kabut, tetapi lebih kecil dari 200 mikrometer.


Pembentukan Awan

Awan terbentuk ketika udara didinginkan di bawah titik embunnya, yaitu temperatur dimana udara menjadi jenuh (kelembaban relatif 100%). Awan, merupakan bukti yang terlihat akan adanya air atau uap air didalam atmosfer.


Campuran udara kering dan uap air disebut udara basah dan kebanyakan awan terbentuk dalam proses pendinginan udara basah. Oleh karena itu, maka proses-proses didalam atmosfer yang menghasilkan pendinginan udara dapat juga menghasilkan pembentukan awan.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Fungsi Telinga Manusia Beserta Bagian Dan Cara Kerjanya


Penyebab Umum Pembentukan Awan

Kebanyak awan terbentuk apabila udara basah bergerak vertikal ke atas dan kemudian mengalami pendinginan karena udara mengembang yang selanjutnya sebagian uap air berkondensasi dan membentuk awan. Beberapa gerakan vertikal yang menyebabkan pembentukan awan adalah :


  1. Tubulensi mekanis (turbulensi hambat)
  2. Konveksi (turbulensi termis)
  3. Kenaikan karena Orografi
  4. Kenaikan lambat yang luas

Pembentukan Awan Konvektif

Apabila udara mengalami pemanasan dekat permukaan bumi, maka berkembanglah arus konveksi.  Bersamaan dengan turbulensi mekanis akan mengakibatkan percampuran udara pada lapisan bawah atmosfer.


Pembentukan Awan Karena Orografi

Jika arus udara mencapai kaki gunung atau barisan pegunungan, maka udara dipaksa naik melalui lereng-lereng pegunungan tersebut.  Pengaruh dari naiknya arus udara tersebut dapat mencapai kedalam lapisan atmosfer yang tinggi, sehingga dapat merubah keadaan suhu dalam lapisan tersebut.  Udara yang telah dipaksa naik akan mengalami pendinginan yang selanjutnya memungkinkan terbentuknya awan.


Pembentukan Awan Kenaikan Lambat dan Luas

Awan juga terjadi oleh gerakan udara vertikal pada suatu daerah yang luas karena pengaruh suatu sistem arus udara yang sangat luas. Sistem tersebut adalah sistem tekanan rendah (depresi) dan sistem tekanan tinggi (antisiklon).


Pembentukan Awan di Daerah Front

Jika massa udara dingin bergerak menggantikan tempat massa udara panas disebut sebagai front dingin. Awan yang terbentuk di daerah front dingin berubah-ubah tergantung dari stabilitas dan kelembaban udara massa udara panas, demikian juga kecondongan permukaan front. Umumnya permukaan front dingin lebih terjal dari pada front panas .


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Awan

  • Angin

Angin yang tinggi, terjadi evaporasi yang besar sehingga mempercepat terbentuknya awan.

  • Tekanan udara

Dengan adanya pergerakan tekanan udara yang ditimbulkan maka akan mempengaruhi pergerakan awan.

  • Kelembaban udara

Semakin tinggi kelembaban udara, awan akan terlihat semakin mendung.


  • Wujud Awan

Wujud atau bentuk awan sangat tergantung dari hal-hal berikut ini :

  • Massa udara

Massa udara adalah sekelompok udara yang menghuni suatu daerah yang luas yang memiliki suhu, kelembaban, dan kerapatan yang sama. Massa udara dibagi menjadi 2 yaitu :

  1. Massa udara labil: akan membentuk awan yang bertimbun-timbun, bergulung-gulung, dilihat seperti menara atau bunga kol. Misalnya awan Cumulus.
  2. Massa udara yang stabilakan menyebabkan awan rata / datar, lembaran misalnya awan Stratus.

  • Suhu awan

  1. Awan panasdengan suhu lebih besar dari 0C contohnya awan Cumulus.
  2. Awan dingindengan suhu lebih kecil dari 0C contohnya awan Stratus.

  • Gerak udara

  1. Jika di atas angin lemah dan di bawah kuat.
  2. Jika di atas angin kuat dan di bawah lemah.
  3. Jika angin pada umumnya lemah, baik di atas maupun di bawah dan kalau anginnya kuat, awan akan terberai atau hilang.

Jenis awan Berdasarkan Binggi Basar Awan

Awan dikaji berdasarkan ketinggiannya, ada juga awan yang tumbuh vertikal ke atas, dan awan-awan tambahan, baik dari sebab yang lain maupun yang menempel pada awan tertentu.


High level cloud (Ch)

Ketinggiannya lebih besar dari 6000m atau lebih dari 20.000 feet. Suhu awan ini cukup dingin, kurang dari -80 C. Komposisi utamanya terdiri dari kristal- kristal es atau butir-butir salju, tipis dan berwarna putih. Pada saat matahari di bawah horizon akan tampak berwarna-warni yang sangat indah.


Medium level cloud (Cm)

Ketinggian jenis awan ini antara 2.000-8.000 meter atau 6.500-20.000 feet. Awan ini lebih rendah dibandingkan high level cloud. Komposisi utamanya terdiri dari tetes-tetes air dan jika suhunya cukup dingin maka bias bercampur dengan butir-butir es dan hujan.jenis AWAN


Low level cloud (Cl)

Ketinggiannya kurang dari atau sama dengan 2000 meter atau kurang dari atau sama dengan 6500 feet. Komposisi utamanya terdiri dari tetes-tetes air apabila suhunya tinggi.


Vertically Development cloud

Yang termasuk jenis ini adalah awan cumulus dan cumulus nimbus yang pembentukannya melaluiarus konveksi atau pengangkatan secara frontal. Ketinggian pucak awan mendekati 12000 meter Atau lebih besar dari 39000 feet. Untuk awan Cb ketinggiannya bisa mencapai 15000 meter.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Kebugaran Jasmani” Komponen, Bentuk Latihan Dan Unsurnya


Kumpulan Awan yang tidak termasuk kelompok 1 dan 2

  • Awanyang terbentuk karena pengaruh keadaan benda-benda tersebut, misalnya : pesawat contrail, dataran tinggi atau gunung : awan orografik
  • Awan tambahan,yang menempel pada induknya, contoh : awan mamatus (mamma)arkus,inkus, dan lain-lain.

Keluarga – Keluarga Awan

Awan Tinggi (Keluarga A)

Bentuk awan tinggi antara 10.000 dan 25.000 kaki (3.000 dan 8.000 m) di daerah kutub , 16.500 dan 40.000 kaki (5.000 dan 12.000 m) di daerah beriklim sedang dan 20.000 dan 60.000 kaki (6.000 dan 18.000 m) di daerah tropis.


Awan di Keluarga A meliputi :

  • Genus Cirrus (Ci) : berserat gumpalan awan putih kristal es halus yang muncul jelas di langit biru. Secara umum non-konvektif kecuali castellanus dan spesies floccus.
    1. o Spesies fibratus Cirrus (Ci fi) : cirrus berserat tanpa jumbai atau kait.
    2. o Spesies uncinus Cirrus (Ci UNC) : Hooked cirrus filamen.
    3. o Spesies spissatus Cirrus (Ci spi) : cirrus Patchy padat.
    4. o Spesies castellanus Cirrus (Ci cas) : Sebagian cirrus menara.
    5. o Spesies floccus Cirrus (Ci flo) : Sebagian cirrus berumbai.

  • Genus Cirrocumulus (Cc) : Sebuah lapisan awan konveksi terbatas muncul sebagai massa bulat kecil putih atau serpih dalam kelompok atau baris dengan riak seperti pasir di pantai.
    1. o Spesies Cirrocumulus stratiformis (Cc str) : Sheets atau patch yang relatif datar cirrocumulus.
    2. o Spesies Cirrocumulus lenticularis (Cc len) : Lens cirrocumulus berbentuk.
    3. o Spesies Cirrocumulus castellanus (Cc cas) : cirrocumulus menara.
    4. o Spesies Cirrocumulus floccus (Cc flo) : cirrocumulus berumbai.

  • Genus Cirrostratus (Cs) : A non-konvektif cadar tipis yang biasanya menimbulkan halos. Matahari dan bulan terlihat di garis yang jelas. Biasanya mengental menjadi menjelang altostratus depan hangat atau daerah tekanan rendah.
    1. o Spesies Cirrostratus fibratus (Cs fib) : cirrostratus berserat kurang terlepas dari cirrus.
    2. o Spesies Cirrostratus nebulosus (Cs neb) : rata selubung cirrostratus.

Awan Tengah (Keluarga B)

Awan Tengah cenderung terbentuk pada 6.500


aki (2.000 m), tetapi dapat terbentuk pada ketinggian sampai 13.000 kaki (4.000 m), 23.000 kaki (7.000 m) atau 25.000 kaki (8.000 m), tergantung pada daerah. Umumnya lebih hangat iklim, semakin tinggi dasar awan.


Nimbostratus awan kadang-kadang disertakan dengan awan menengah. The World Meterological Organisasi mengklasifikasikan Nimbostratus sebagai awan menengah yang dapat mengentalkan ke dalam rentang ketinggian rendah selama hujan.

Awan di Keluarga B meliputi :

  • Genus Altocumulus (Ac) : Sebuah lapisan awan konveksi yang terbatas biasanya dalam bentuk patch tidak teratur atau bulat dalam kelompok massa, garis, atau gelombang. altocumulus Tinggi mungkin mirip cirrocumulus tetapi basis menunjukkan setidaknya beberapa bayangan abu-abu terang.
    1. o Spesies Altocumulus stratiformis (Ac str) : Sheets atau patch yang relatif datar altocumulus.
    2. o Spesies Altocumulus lenticularis (Ac len) : Lens altocumulus berbentuk.
    3. o Spesies Altocumulus castellanus (Ac cas) : altocumulus menara.
    4. o Spesies Altocumulus floccus (Ac flo) : altocumulus berumbai.

  • Genus Altostratus (As) : konvektif atau tembus non cadar Buram abu-abu biru-abu-abu awan / yang sering bentuk front bersama hangat dan sekitar daerah tekanan rendah di mana mungkin menebal ke Nimbostratus.

Altostratus tidak dibagi lagi menjadi spesies.


Awan Rendah (Keluarga C1)

Ini ditemukan dari dekat permukaan hingga 6.500 kaki (2.000 m) dan termasuk Stratus genus. Ketika awan Stratus kontak dengan tanah, mereka disebut kabut , meskipun tidak semua bentuk kabut dari Stratus.

Awan di Keluarga C1 meliputi :

  • Genus stratocumulus (Sc) : Sebuah lapisan awan konveksi yang terbatas biasanya dalam bentuk patch teratur atau massa bulat mirip dengan altocumulus tetapi elemen yang lebih besar memiliki dengan bayangan abu-abu yang lebih dalam.
    1. o Spesies stratocumulus stratiformis (Sc str): Sheets atau patch yang relatif datar stratocumulus.
    2. o Spesies stratocumulus lenticularis (Sc len): Lens stratocumulus berbentuk.
    3. o Spesies stratocumulus castellanus (Sc cas): stratocumulus menara.

  • Genus Stratus (St) : Sebuah lapisan seragam non-konvektif awan yang menyerupai kabut tapi tidak beristirahat di tanah.
    1. o Spesies nebulosus Stratus (St cotok): rata selubung Stratus.
    2. o Spesies Stratus fractus (St fra): kasar putus selembar Stratus.

Awan Rendah Tengah (Keluarga C2)

Awan ini dapat didasarkan manapun dari permukaan dekat sekitar 10.000 kaki (3.000 m). Cumulus biasanya bentuk pada rentang ketinggian rendah tapi dasar akan naik ke bagian bawah kisaran menengah saat kondisi kelembaban relatif sangat rendah. Nimbostratus biasanya bentuk dari altostratus di tengah rentang ketinggian tapi dasar mungkin mereda ke kisaran rendah selama precipitaion.


Kedua jenis awan dapat mencapai ketebalan yang signifikan dan kadang-kadang diklasifikasikan sebagai awan vertikal (Keluarga D), terutama di Eropa. Namun, cumulus biasa, menurut definisi, tidak sesuai dengan tingkat vertikal yang menjulang cumulus (kumulus congestus) atau paling cumulonimbus . Nimbostratus Sangat tebal dapat perkiraan cumulus menjulang, tetapi jatuh juga pendek tingkat vertikal awan cumulonimbus berkembang dengan baik.


Awan di Keluarga meliputi C2 :

  • Genus Cumulus (Cu) : Awan konveksi bebas dengan cut datar basa-jelas dan puncak kubah. Menjulang cumulus (kumulus congestus) biasanya digolongkan sebagai awan pembangunan vertikal (Keluarga D).
    1. o Spesies Cumulus fractus (Cu fra) : awan Cumulus dipecah menjadi fragmen dan mengubah compang-camping.
    2. o Spesies Cumulus humilis (Cu hum): awan cumulus kecil biasanya hanya dengan abu-abu terang di bawah naungan.
    3. o Spesies mediocris Cumulus (Cu med) : awan Cumulus ukuran sedang dengan bayangan abu-abu menengah bawah.

  • Genus Nimbostratus (Ns) : Sebuah lapisan abu-abu gelap konvektif non-baur yang terlihat lemah menerangi dari dalam. Ini adalah awan yang biasanya bentuk curah hujan di sepanjang front hangat dan sekitar daerah tekanan rendah. Nimbostratus tidak dibagi lagi menjadi spesies.

Awan Vertikal (Keluarga D)

  • Genus cumulonimbus (Cb) : massa menjulang berat awan konvektif bebas yang berhubungan dengan badai guntur dan kamar mandi. Mereka membentuk dalam massa udara yang sangat stabil, khususnya sepanjang front yang bergerak cepat dingin.
    1. o Spesies calvus cumulonimbus (Cb cal) : awan cumulonimbus dengan sangat tinggi memotong puncak kubah-jelas mirip dengan gumpalan awan yang menjulang tinggi.
    2. o Spesies capillatus cumulonimbus (Cb cap): awan cumulonimbus dengan puncak yang sangat tinggi yang telah menjadi berserat karena adanya kristal es.

Fitur Supplimentary inkus capillatus cumulonimbus (Cb ink cap) : Sebuah cumulonimbus inkus atas awan adalah salah satu yang telah menyebar ke bentuk landasan yang jelas sebagai akibat dari memukul lapisan inversi di bagian atas troposfer.


Fitur Supplimentary dengan mammatus cumulonimbus (Cb Mam): Sebuah dasar awan mammatus ditandai oleh gelembung-tonjolan ke bawah seperti menghadap disebabkan oleh downdrafts lokal dalam awan. WMO Resmi jangka cumulonimbus Mama.


Genus Cumulus (Cu)

  1. o Spesies Cumulus congestus (WMO : Cu Con / ICAO : TCU) : Menara awan cumulus ukuran vertikal besar, biasanya dengan dasar abu-abu gelap.
  2. o Pyrocumulus (tidak ada singkatan resmi) : awan Cumulus yang terkait dengan letusan gunung berapi dan kebakaran skala besar. Tidak diakui oleh WMO sebagai genus yang berbeda atau spesies.

Para ilmuwan telah mempelajari berbagai jenis awan dan menyadari bahwa awan pembawa hujan terbentuk dengan sistem dan urutan tertentu. Bentuknya pun tertentu dan terkait dengan jenis angin dan tipe awan.

Salah satu awan pembawa hujan adalah awam CUMULONIMBUS. Ahli cuaca telah mempelajari pembentukan jenis awan ini dan bagaimana ia menghasilkan hujan, es, serta petir.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 5 Panca Indera (Fisiologi) : Fungsi, Gambar, Dan Bagiannya


Mereka menemukan bahwa awan cumulonimbus melewati urutan berikut ini untuk menghasilkan hujan :

  1. Awan didorong oleh angin : Awan cumulonimbus mulai terbentuk ketika angin mendorong beberapa awan kecil (awan cumulus) ke daerah tempat berkumpulnya awan-awan ini.
  2. Penyatuan : Kemudian awan-awan kecil ini bergabung, menyatu dan membentuk awan yang lebih besar.

  3. Penumpukan : Ketika awan-awan kecil ini bersatu, dorongan ke atas pada bagian dalam awan yang semakin besar ini meningkat. Dorongan ke atas pada bagian tengah awan lebih kuat dibandingkan dengan pada bagian pinggir. Alhasil tubuh awan ini tumbuh semakin besar secara vertikal, sehingga seolah-olah awan ini ditumpuk-tumpuk.

    Pertumbuhan ke atas ini menjadikan tubuh awan mencapai daerah yang lebih dingin pada lapisan atmosfer atas. Di sanalah tetesan-tetesan air dan butiran es terbentuk dan mulai tumbuh semakin besar. Ketika butiran air dan es ini telah lebih besar dan berat dibandingkan dengan dorongan ke atas yang menyangga mereka, jatuhlah air dan es ini sebagai gerimis, hujan ataupun hujan es.


Fungsi Awan

Awan adalah kumpulan titik-titik air yang melayang-layang di udara. Awan dapat berupa cair, gas, atau padat karena dipengaruhi suhu. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut. Awan merupakan kumpulan uap air dari proses penguapan dari bumi dan tanaman. Dalam Siklus hidrologi, awan memegang peranan penting untuk menampung uap air.


Awan berperan penting dalam putaran air di bumi yang dimanfaatkan oleh manusia. Siklus hidrologi merupakan siklus air yang paling tua terbentuk di muka bumi, bahkan merupakan siklus yang pertama terbentuk di bumi. Air laut, danau, sungai yang terdapat dipermukaan bumi menguap (evaporasi) karena panas matahari, termasuk juga air yang terdapat dalam tumbuhan (transpirasi), hewan dan manusia (respirasi) juga mengalami penguapan.


Selanjutnya, uap tersebut masuk dalam atmosfera menjadi awan. Awan mengalami kondensasi, sehingga terjadilah titik air hujan (presipitasi) dan dengan garfitasi bumi titik air jatuh ke bumi baik di daratan maupun di lautan. Air hujan yang jatuh di daratan sebagian masuk ke dalam tanah (infiltrasi) dan mengalami perasapan ke dalam tanah (perkolasi) menjadi air tanah, sebagian lagi mengalir dipermukaan tanah (runoff).


Air tanah maupun air permukaan mengalir mengikuti grafitasi bumi menuju daratan yang lebih rendah, baik melalui air bawah tanah maupun sungai-sungai. Dalam perjalanannya menuju laut atau daerah yang paling rendah, air mengalami penguapan termasuk laut, sungai, danau, sehingga siklus hidrologi kembali terjadi, demikian seterusnya tanpa henti.


Mengapa Awan Berwarna Putih atau Kelabu ?

Pernahkah pertanyaan ini terlintas di pikiran Anda ? Apa kira-kira jawabannya ? Ternyata karena adanya partikel-partikel di udara kita. Apa peranan partikel-partikel ini ? Kita tahu bahwa matahari memancarkan cahaya ke bumi. Sebelum sampai ke kita, cahaya harus melewati atmosfer bumi, yang kaya akan partikel kecil-kecil, yang lebih kecil daripada panjang gelombang cahaya itu sendiri.


Nah, ketika gelombang cahaya datang mengenai partikel-partikel ini, ada sebagian cahaya yang diteruskan, ada juga yang dihamburkan ke berbagai arah (istilah kerennya : scattering). Nah, hamburan ini yang terlihat oleh kita.

Menurut Rayleigh, intensitas cahaya yang dihamburkan berbanding terbalik dengan panjang gelombang (pangkat 4 pula), yaitu :


Cahaya matahari sendiri terdiri atas berbagai warna :

Berhubung warna biru memiliki panjang gelombang yang pendek, berarti intensitasnya lebih besar dibandingkan warna-warna lain. Berhubung  warna ini lebih dominan, maka langit akan terlihat berwarna biru, seperti yang kita lihat sehari-hari.


Lalu, kenapa ketika senja langit berwarna merah ? Ketika matahari berada di horizon, cahaya matahari yang sampai ke kita harus melewati lebih banyak partikel. Berarti cahaya warna biru semakin disebarkan kemana-mana.


Ya, sisanya tinggal cahaya merah-orange gitu. Makannya warna langit jadi kemerah-merahan. Dan kenapa awal berwarna putih atau abu-abu ? Karena partikel-partikel air di awan kira-kira seukuran dengan panjang gelombang. Untuk kasus ini, rumus om Rayleigh jadi kurang tepat. Akan lebih baik jika menggunakan pendekatan yang diajukan oleh Mie (nama ilmuwan, bukan nama makanan).


Formulasi Mie ini rada rumit juga, tapi sih intinya, setiap warna akan dihamburkan oleh awan kurang lebih sama besar. Berarti, semua warna akan kita terima dan gabungan dari warna-warna itu akan menghasilkan cahaya putih. Begitulah mengapa langit kita berwarna.


Cahaya Matahari Dan Alasan Awan Berwarna Putih

Cahaya yang berasal dari matahari terdiri atas berbagai warna. Karena lama perjalanan cahaya sebagai gelombang panjang berbeda-beda, maka masing-masing warna akan memiliki panjang gelombang yang sangat unik.


Awan adalah massa terlihat dari tetesan air atau kristal beku yang tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau tubuh planet lain. Awan juga massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula. Awan dipelajari dalam ilmu awan atau fisika awan, suatu cabang meteorologi.


Pembentukan Awan

Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Penguapan ini bisa terjadi dengan dua cara :


  1. Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
  2. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.

Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.


Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.


Awan Berwarna Putih

Awan berwarna putih disebabkan titisan air di dalamnya yang telah menyeleraskan cahaya matahari yang masuk dan keluar secara sama rata. Dalam arti, cahaya yang masuk ke dalam awan sama dengan cahaya yang keluar dari awan.


CAHAYA MASUK = CAHAYA KELUAR

Jadi, kesamarataan itu menyebabkan awan berwarna putih.


Awan Berwarna Kelabu

Tetapi, bagaimana pula dengan awan yang mendung? Awan mendungkan berwarna kelabu. Awan kelihatan kelabu bukan kerana ia berubah warna. Hal ini disebabkan jumlah cahaya yang keluar daripada awan adalah kurang berbanding cahaya yang masuk. Jadi, awan kelihatan kelabu dan gelap dibandingkan dengan benda lain yang boleh kita lihat. Warna kelabu sebenarnya adalah “putih gelap”.


Mengapa Awan Berwarna Putih ?

Awan berwarna putih karena awan terdiri dari air atau kristal es yang cukup besar sehingga dapat menyebarkan cahaya yang terdiri dari tujuh panjang gelombang (merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan ungu), tujuh panjang gelombang itu bergabung untuk menghasilkan satu hal yaitu cahaya yang berwarna putih. Awan akan terlihat gelap atau abu-abu ketika salah satu awan berada di atas bayangan awan lain.


Mengapa Awan Juga Berwarna Abu-Abu Gelap ?

Kegelapan awan juga tergantung pada latar belakang langit. Awan akan terlihat lebih gelap apabila dikelilingi oleh langit yang cerah. Tidak benar bahwa mengartikan awan gelap berarti akan hujan.Ketika terjadi hujan kita sering melihat bahwa langit menjadi gelap, hal itu disebabkan karena awan mengalangi cahaya dari matahari.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Gelombang Bunyi : Karakteristik, Sifat, Sumber, Contoh, Teori, Frekuensi


Jenis-Jenis Awan yang Berbahaya saat Penerbangan

Saat kita melihat ke langit , terdapat banyak sekali awan yang indah berwarna putih. Selain itu juga, awan tidak hanya memiliki satu jenis saja tetapi masih ada juga jenis awan yang lain. Ada yang biasa saja dan ada juga yang berbahaya disaat penerbangan. Nah, kali ini saya akan membahas tentang jenis awan yang berbahaya saat penerbangan.


Awan pancake / UFO

Apakah anda pernah melihat awan ini? Awan ini biasanya terdapat di daerah Puncak gunung dan dataran tinggi. Dilihat dari bentuknya memang tampak seperti piring terbang atau kue dadar, bentuknya sih memang indah tetapi kalian jangan salah ya, Didaerah sekitar awan ini terjadi hembusan angin yang kuat dan kencang.


Hembusan angin yang kuat inilah yang biasanya berbahaya bagi pesawat yang melintasi daerah tersebut, nah jika seandainya ada pesawat yang nekat melewati awan tersebut bisa-bisa pesawat tersebut bisa kehilangan kendali loh. Untuk itu kita sebaiknya waspada jika saat kita sedang terbang melewati awan ini.


Awan Cumulonimbus

Siapa sih yang tidak kenal dengan awan ini? Awan ini merupakan awan yang termasuk ganas, Mengapa? sebab awan inilah yang biasanya sering membawa hujan dalam bentuk seperti es batu. Tidak sampai disini saja, di dalam awan tersebut terdapat banyak uap air dan juga aliran listrik. Tidak heran awan ini sering sekali dijadikan pertanda akan adanya badai yang kuat.


Awan Mammatus

Awan ini jarang ada di Indonesia. Namun kehadiran awan ini biasanya akan pertanda adanya badai yang besar atau cuaca yang buruk. Awan ini kebanyakan berisi kristal es yang agak tebal.


Awan Vulkanik / Debu vulkanik

Sebenarnya awan vulkanik itu tidak ada , itu hanya istilah saja untuk debu vulkanik yang sangat tebal. Dengan kata lain Awan vulkanik adalah versi tebalnya atau besarnya dari debu vulkanik. Walaupun demikian , tetap saja berbahaya.


Dampaknya itu tidak hanya terasa di daratan saja, tetapi bisa juga ke langit (Apalagi kalau ada pesawat yang nekat lewat awan ini). Lebih parahnya lagi jika awan vulkanik / debu vulkanik ini jumlahnya banyak sekali, dampaknya akan langsung tertuju pada perubahan iklim dunia.


Awan Roll over /Morning glory

Awan seperti ini sering kali muncul saat badai dan menyebabkan udara lembab naik, kemudian dingin sampai ke titik di mana ia menjadi awan yang dikenal sebagai titik embun. Meskipun terlihat seperti tornado miring, awan ini tidak akan bisa menjadi puting beliung seperti itu.


Daftar Pustaka
https:/// bhianrangga.files.wordpress.com/2013/12/makalah-awan.pdf
https:/// sainsforhuman.blogspot.com/2013/05/awan-pengertian-proses-terbentuknya-dan.html
https:/// nira15.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-awan-lengkap-dengan-fotonya.html
https:/// wahw33d.blogspot.com/2010/03/jenis-jenis-awan-lengkap-dengan-fotonya.html#ixzz1yZlovzjG
https:/// id.wikipedia.org/wiki/Awan
https:/// https://ift.tt/tnIcfrS
https:/// arisudev.wordpress.com/2010/12/09/awan-dan-hujan/
https:/// softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-macam-macam-awan.html
https:/// https://ift.tt/6PAUl8v
https:/// https://ift.tt/3Dfcetk
https:/// stametbawean.com/2013/05/mengenal-proses-terbentuknya-awan/
https:/// https://ift.tt/Pd3Duz2
https:/// https://ift.tt/abcBY23
https:/// inaapriani23.blogspot.com/2013/03/artikel-pembentukan-awan.html
https:/// manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/10/pengertian-awan.html
https:/// kamusmeteorology.blogspot.com/2012/03/awan-parameter-meteorologi.html
https:/// parameterawan.blogspot.com/
https:/// blog.ub.ac.id/nisakartikasari/2012/06/20/laporan-praktikum-klimatologi-awan/comment-page-2/
https:/// work-faperta-agt-12.blogspot.com/2013/10/awan-dan-curah-hujan.html
https:/// hikmat.web.id/geografi-kelas-x/jenis-jenis-awan/
https:/// smart-pustaka.blogspot.com/2010/11/awan.html
https:/// https://ift.tt/loXrx5W
https:/// anantoep.wordpress.com/2010/12/15/kenapa-langit-berwarna-biru-dan-awan-berwarna-putih/
https://ift.tt/F6eXiY9

The post Pengertian Awan - Proses, Pembentukan, Faktor, Jenis, Keluarga, Fungsi first appeared on GuruPendidikan.Com.

Bagaimana apakah Pengertian Awan – Proses, Pembentukan, Faktor, Jenis, Keluarga, Fungsi sudah cukup untuk mengobati rasa penasaran Anda? Semoga saja demikian adanya. Terima kasih sudah meluangkan waktu mampir ke situs epicologi . blogspot . com serta membaca ulasan diatas hingga selesai. Kedepannya kami akan terus mengupdate artikel pendidikan, materi pelajaran dan informasi menarik lainnya. Untuk itu pantengin terus situs ini, kalau perlu bookmark supaya Anda mudah menemukannya lagi bila suatu saat membutuhkannya.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Posting Komentar untuk "•Pengertian Awan – Proses, Pembentukan, Faktor, Jenis, Keluarga, Fungsi ~ Epicologi"