Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

•Zaman Prasejarah – Pengertian, Batu, Logam, Jenis, Manusia Prasejarah ~ Epicologi

Zaman Prasejarah – Pengertian, Batu, Logam, Jenis, Manusia Prasejarah - Keingintahuan adalah cara manusia berkembang. Kata-kata yang indah ya? hehehe. Tanpa rasa ingin tahu mungkin Anda tidak akan bersusah payah mencari informasi tentang "Zaman Prasejarah – Pengertian, Batu, Logam, Jenis, Manusia Prasejarah?". Hal ini terbukti dengan hadirnya Anda di situs Epicologi. Sebuah situs yang memuat berbagai informasi, mulai dari game, aplikasi, tutorial, tips, materi pelajaran dan masih banyak lagi lainnya.

Pada kesempatan yang indah ini kami mencoba mengetengahkan tema yang cukup banyak dicari, yaitu mengenai Zaman Prasejarah – Pengertian, Batu, Logam, Jenis, Manusia Prasejarah. Kami sudah merangkum dari beberapa sumber serta dari pengalaman kami dalam penerapannya. Tak lupa kami menggunakan bahasa dan kosakata yang sederhana sehingga akan sangat mudah bagi siapapun yang membacanya. Nah, langsung disimak saja ulasannya dibawah ini.

Penjelasan Lengkap Zaman Prasejarah – Pengertian, Batu, Logam, Jenis, Manusia Prasejarah

Zaman Prasejarah – Pengertian, Batu, Logam, Jenis, Manusia Prasejarah : Prasejarah adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta.


Pengertian Zaman Prasejarah

Prasejarah adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka Bumi dimana manusia mulai hidup.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Sistem Perpajakan Di Indonesia Beserta Syarat Dan Asasnya


Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut.


Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.


Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman prasejarah, keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, arkeologi. Dalam artian bahwa bukti-bukti pra-sejarah hanya didapat dari barang-barang dan tulang-tulang di daerah penggalian situs sejarah.


Berbagai Pendekatan

Prasejarah mengacu pada periode dimana keberadaan manusia masih tercatat dalam catatan sejarah. Prasejarah juga dapat merujuk kepada semua waktu sebelum keberadaan manusia dan penemuan tulisan.


Konsep “prasejarah” pertama kali muncul pada saat Pencerahan dalam karya penggunaan antik kata “primitif” untuk menggambarkan orang-orang yang tidak memiliki catatan sebelum ditulis. Penggunaan pertama dari kata dalam bahasa Inggris prasejarah, ada Quarterly Review Asing pada 1836.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Tarif Pajak : Pengertian, Dan Jenis Beserta Contohnya Secara Lengkap


Zaman prasejarah

Zaman Batu

Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman, antara lain:


  • Palaeolitikum (Zaman Batu Tua)

Zaman batu tua (palaeolitikum) disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam.


Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belumdihaluskan. Contoh alat-alat tsb adalah :

  • Kapak genggam

    banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat inibiasanya disebut “Chopper” (alat penetak/pemotong)

Dinamakan kapak genggam, karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetspi tidak bertangkai dan cara menggunakan nya dengan mengenggam.


Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, ataudalam ilmu prasejarah disebut dengan chopper artinya alat penetak.Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanyasebagai tempat menggenggam.


  • Flakes

    yaitu alat-alat kecil yang terbuat batu chalcedon yang dapat digunakanuntuk mengupas makanan.

Ciri-ciri zaman palaeolitikum  adalah :

    1. Kebudayaan masih primitif dan sederhana
    2. Hidup berpindah-pindah (Nomaden)
    3. Berburu dan mengumpulkan makanan (food Producing)
    4. Terjadi pada 50.000 hingga 10.000 SM

      Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Zakat Menurut Syariah Islam Secara Lengkap


  • Mesolithikum (zaman batu tengah)

Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan zaman paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, namun manusia pada masa itu juga mulai mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana. Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous roche) sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-berkas kebudayaan manusia pada zaman itu.


Ciri zaman Mesolithikum:

    1. Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
    2. Berburu dan menangkap ikan
    3. Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.
    4. Hidup mulai menetap (semi sedenter) digua-gua (Abris souc Roche)
    5. Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)

    6. Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
    7. Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.

    8. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
    9. Alat-alat yang digunakan adalah: Kapak gengam (peble), Bache Courte (kapak pendek)

  • Neolithikum (Zaman Batu Muda)

Neolitikum (disebut juga zaman batu muda) adalah fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar.


Pada zaman ini alat-alat yang terbuat dari batu sudah dihaluskan. Contoh:

  1. Kapak persegi,misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untukmengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali,Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
  2. Kapak bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagianyang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukandi Minahasa.
  3. Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak

Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:

  1. Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,
  2. Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa,
  3. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
  4. Pakaian dari kulit kayu
  5. Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)

Ditemukan di sulawesi selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bengawan Solo. Tokoh Penemunya adalah Van Heine Heldern.

  • Megalithikum (Zaman batu besar)

Disebut Zaman batu besar (megalitikum), karena kebudayaan umumnya terbuat dari batu dalam ukuran besar.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Assessment Adalah : Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Contoh


 Hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain:

    1. Menhir: Tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang.
    2. Fungsi: Sebagai tempat pemujaan untuk penghormatan terhadaparwah nenek moyang
    3. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutup 6. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan merekaFungsi: -sebagai tempat pemujaan untuk penghormatan terhadaparwah nenek moyang
    4. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat

Ciri-ciri zaman megalitikum :

    1. Manusia sudah dapat membuat dan meninggalkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar
    2. Berkembang dari zaman neolitikum sampai zaman perunggu
    3. Manusia sudah mengenal kepercayaan utamnya animisme

Zaman Logam

Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas:


  • Zaman Tembaga

Orang menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga.


  • Zaman Perunggu

Pada zaman ini orang sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.


  • Zaman Besi

Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari besi.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : √ 45 Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli ( Fungsi, Jenis Dan Tujuan )


Alat-alat yang ditemukan adalah :

    1. Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
    2. Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
    3. Mata pisau
    4. Mata pedang
    5. Cangkul, dll

Jenis-Jenis Manusia Purba

Jenis-jenis Manusia Purba  yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis :

  • Meganthropus
  • Pithecanthropus
  • Homo

  • Megantrophus

Meganhtrophus adalah manusia purba yang tertua di Pulau Jawa. bentuknya paling primitif. Fosilnya ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran (Surakarta) yaitu rahang bawah dan atas. Hal serupa juga ditemukan dengan Marks tahun 1952 berupa rahang bawah.

Arti Dari Megantrophus Paleojavanicus adalah Megan = Besar,  Antrophus = Manusia,    Paleo = Tertua, Javanicus= Di Jawa


Ciri Meganthropus Paleojavanicus :

    1. Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
    2. Badannya tegak
    3. Hidup mengumpulkan makanan
    4. Rahangnya kuat

  • Pithecanthropus

Pithecanthropus erectus (Latin: “manusia yang berdiri tegak”) adalah spesies yang telah punah dari genus Homo. Pakar anatomi Belanda Eugene Dubois (1980-an) pertama kali menggambarkannya sebagai Pithecanthropus erectus berdasarkan fosil tempurung kepala dan tulang paha yang ditemukannya di Trinil, Jawa Tengah. Sepanjang abad ke-20, antropolog berdebat tentang peranan H. erectus dalam rantai evolusi manusia.


Pada awal abad itu, setelah ditemukannya fosil di Jawa dan Zhoukoudian, para ilmuwan mempercayai bahwa manusia modern berevolusi di Asia. Hal ini bertentangan dengan teori Charles Darwin yang mengatakan bahwa manusia modern berasal dari Afrika. Namun, pada tahun 1950-an dan 1970-an, beberapa fosil yang ditemukan di Kenya, Afrika Timur, ternyata menunjukkan bahwa hominins memang berasal dari benua Afrika. Sampai saat ini para ilmuwan mempercayai bahwa H. erectus adalah keturunan dari makhluk mirip manusia era awal seperti Australopithecus dan keturunan spesies Homo awal seperti Homo habilis.


H. erectus dipercaya berasal dari Afrika dan bermigrasi selama masa Pleistocene awal sekitar 2,0 juta tahun yang lalu, dan terus menyebar ke seluruh Dunia Lama hingga mencapai Asia Tenggara.

Memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

    1. Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
    2. Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    3. Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
    4. Hidup berkelompok
    5. Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
    6. Mengumpulkan makanan dan berburu
    7. Makanannya daging dan tumbuhan
    8. Bagian belakang kepala tampak menonjol

  • Homo

Kelompok homo ini pertama kali ditemukan oleh Von Rietschoten di daerah Wajak,Tulungagung. Setelah diteliti oleh Eugene Dubois dan kawan-kawannya telah disimpulkan bahwa kelompok homo memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

  1. Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu
  2. Muka dan hidung lebar
  3. Dahi masih menonjol
  4. Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya
  5. Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
  6. Tinggi badan antara 130 – 210 cm
  7. Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
  8. Muka tidak menonjol kedepan

Manusia Prasejarah Di Indonesia

Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk budaya yaitu :

• Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
• Bentuk budaya yang bersifat Material


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jurnal Khusus : Pengertian, Manfaat, Jenis, Dan Contohnya Lengkap


i. Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :

• Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
• Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.


ii. Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :

• Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan
• Bersifat Permanen (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan


iii. Sistem bercocok tanam/pertanian

• Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
• Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
• Sistem huma untuk menanam padi
• Belum dikenal sistem pemupukan


iv. Pelayaran

Dalam pelayaran manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang sebagai penentu arah (kompas)


v. Bahasa

Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa.


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli Serta Contohnya Lengkap


The post Zaman Prasejarah - Pengertian, Batu, Logam, Jenis, Manusia Prasejarah first appeared on GuruPendidikan.Com.

Bagaimana apakah Zaman Prasejarah – Pengertian, Batu, Logam, Jenis, Manusia Prasejarah sudah cukup untuk mengobati rasa penasaran Anda? Semoga saja demikian adanya. Terima kasih sudah meluangkan waktu mampir ke situs epicologi . blogspot . com serta membaca ulasan diatas hingga selesai. Kedepannya kami akan terus mengupdate artikel pendidikan, materi pelajaran dan informasi menarik lainnya. Untuk itu pantengin terus situs ini, kalau perlu bookmark supaya Anda mudah menemukannya lagi bila suatu saat membutuhkannya.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Posting Komentar untuk "•Zaman Prasejarah – Pengertian, Batu, Logam, Jenis, Manusia Prasejarah ~ Epicologi"